Teks Cerita Fantasi || Materi dan Soal Latihan Fase D Kurikulum Merdeka
Teks Cerita Fantasi
Cerita fantasi merupakan salah satu genre cerita yang sangat penting untuk melatih kreativitas. Berfantasi secara aktif bias mengasah kreativitas. Kamu juga bias menjadi penulis hebat. Di Indonesia kita memiliki penulis hebat yang menulis berbagai cerita fantasi, yaitu Ugi Agustono, Joko Lelono, dan Tere Liye. Silakan cari bukunya di perppustakaan sekolah kamu ya!
Cerita fantasi merupakan sebuah karya tulis yang dibangun menggunakan alur cerita yang normal, namun memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata. Pada cerita fantasi, hal yang bersifat tidak mungkin merupakan hal yang biasa dan bukan hal yang aneh, bahkan sengaja dilebih-lebihkan, jika dilogikakan, tidak akan pernah terjadi di dunia nyata.
Pengertian Teks Cerita Fantasi Menurut Para Ahli
Cerita fantasi adalah salah satu jenis teks narasi. Fiksi bergenre fantasi merupakan dunia khayal yang tidak mungkin terjadi di dunia nyata. Fiksi fantasi (fantastic fiction) dapat dipahami sebagai “the willing suspension of disbelief” cerita yang menawarkan sesuatu yang sulit diterima. Cerita fantasi dikembangkan lewat imajinasi yang lazim dan dapat diterima sehingga sebagai sebuah cerita dapat diterima oleh pembaca.
Jenis-Jenis Teks Cerita Fantasi
Jenis-jenis cerita fantasi terbagi menjadi 2 bagian. Penjelasannya sebagai berikut.
Berdasarkan kesesuaiannya dengan kehiduapan yang nyata, cerita fantasi dibagi menjadi 2 yaitu fantasi secara total dan fantasi sebagian (irisan).
Cerita Fantasi Total dan Irisan
Jenis ini disesuaikan dengan keadaan dunia nyata dan jenis ini dapat dikategorikan menjadi 2, yaitu fantasi total dan fantasi sebagian (irisan).
- Cerita Fantasi Total
Kategori ini berisi fantasi pengarang terhadap objek tertentu. Pada kategori ini semua yang terdapat pada cerita tidak semua terjadi dalam dunia nyata.
- Cerita Fantasi Irisan
Kategori ini berisi cerita fantasi yang mengungkapkan fantasi tetapi masih menggunakan nama-nama dalam kehidupan nyata, menggunakan nama tempat yang sama pada dunia nyata, atau peristiwa yang pernah terjadi pada dunia nyata.
Berdasarkan latar ceritanya, cerita fantasi dibedakan menjadi 2 latar yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman.
Cerita Fantasi Sezaman dan Lintas Waktu
Berdasarkan latar cerita, dibedakan menjadi dua bagian yaitu latar lintas waktu dan latar waktu sezaman. Penjelasannya seperti ini:
- Latar Fantasi Sezaman
Maksudnya latar yang digunakan satu masa (fantasi masa kini, masa lampau, atau masa yang akan datang/futuristik).
- Latar Fantasi Lintas Waktu
Maksudnya berarti cerita fantasi yang menggunakan 2 latar waktu yang berbeda. Misalnya: masa sekarang dengan masa pada zaman prasejarah, masa sekarang dan masa 50 tahun mendatang/futuristik).
Struktur Teks Cerita Fantasi
Adapun struktur teks cerita fantasi adalah sebagai berikut.
- Orientasi (Pembukaan): yaitu dimana pengarang memberikan pengenalan tentang tema, penokohan, dan sedikit alur cerita kepada para pembaca.
- Konflik: bagian yang terjadi permasalahan dimulai dari awal hingga menuju puncak masalah.
- Resolusi: bagian ini merupakan penyelesaian dari permasalahan atau konflik yang sedang terjadi. Resolusi merupakan bagian penentu yang mengarah pada ending.
- Koda (penutup): bagian ini merupakan penutup cerita fantasi. Ending dibedakan menjadi 2, yakni happy ending dan sad ending.
Struktur pada cerita fantasi terdiri atas tiga jenis yaitu :
- Orientasinya berisi tentang pengenalan latar, tokoh serta konflik yang dapat dikembangkan dengan deskripsi latar, pengenalan tokoh, dan pengenalan konflik.
- Konplikasinya berisi tentang hubungan sebab akibat munculnya suatu permasalahan hingga masalah memuncak dimana komplikasi tersebut dikembangkan dengan cara pengenalan tokoh lain, mengubah latar, atau menembus kezaman yang berbeda.
- Resolusinya berisi tentang penyelesaian masalah dari konflik yang terjadi dimana resolisu tersebut dikembangkan dengan cara lompatan waktu, penggunaan sebab akibat yang unik serta dikembangkan dengan unsur kejutan.
Ciri ciri Cerita Fantasi
Unsur-unsur dan ciri-ciri teks cerita fantasi terbagi 6 bagian. Penjelasan singkatnya seperti berikut:
Ada keajaiban, kemisteriusan, dan keanehan
Cerita fantasi yang mengungkapkan hal-hal yang supranatural, keghaiban, dan kemisteriusan yang tidak ditemui dalam dunia nyata.
Ide cerita
Ide cerita terbuka terhadap daya khayal pengarang/penulis, tidak dibatasi oleh realitas yang ada atau kehidupan nyata. Ide juga berupa irisan antara dunia nyata dan dunia khayal yang diciptakan oleh penulis. Ide ceritanya terkadang bersifat sederhana namun mampu memberi pesan yang menarik. Tema cerita fantasi adalah supranatural, ghaib, atau futuristik.
Menggunakan berbagai latar (lintas ruang dan waktu)
Alur dan latar cerita fantasi memiliki khas. Peristiwa yang dialami oleh tokoh terjadi pada dua latar yaitu latar yang masih ada dalam kehidupan sehari-hari dan latar yang tidak ada pada kehidupan sehari-hari. Rangkaian peritiwa cerita fantasi menggunakan berbagai latar yang bisa menerobos dimensi ruang dan waktu.
Tokoh unik (mempunyai kesaktian)
Tokoh dalam cerita fantasi bisa diberi ciri yang unik yang tidak ada dalam kehidupan dunia nyata. Tokoh yang memiliki kesaktian-kesaktian.
Bersifat Fiksi
Cerita fantasi ini sifatnya fiktif, maksudnya bukan kejadian nyata.
Bahasa
Penggunaan sinomin pada cerita dengan emosi yang kuat dan variasi kata yang cukup menonjol. Bahasa yang digunakan sangat beragam/variatif, ekspresif, dan menggunakan ragam percakapan (bukan bahasa formal).
Unsur-unsur Intrinsik Cerita Fantasi
Unsur intrinsik cerita fantasi terbagi menjadi 6 bagian, yaitu Tema, Alur, Tokoh dan Penokohan, Latar, Sudut Pandang, dan Amanat. Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun suatu karya sastra di dalam karya sastra itu sendiri.
- Tema, yaitu ide yang paling mendasar yang menjadi acuan untuk mengembangkan suatu cerita.
- Alur, yaitu jalan atau alur cerita yang berupa peristiwa-peristiwa yang tersusun dan saling berkaitan satu sama lain.
- Tokoh dan penokohan, yaitu karekter dari pemeran atau pelaku didalam suatu cerita.
- Latar, yaitu tempat, waktu, serta suasana yang menjadi latar belakang suatu cerita.
- Sudut pandang, yaitu posisi pengarang dalam membawakan suatu cerita.
- Amanat, yaitu pesan yang ingin disampaikan oleh pegarang sebuah cerita didalam cerita dan penokohan.
Kaidah Kebahasaan Teks Cerita Fantasi
Terdapat 6 ciri-ciri kebahasaan dalam cerita fantasi, yaitu
- 1. penggunaan kata ganti dan nama orang sebagai sudut pandang penceritaan. (contoh: aku, mereka, dia, dikau, engkau, Quen, Angel Biru).
- 2. penggunaan kata yang mencerap panca indera dalam diskripsi latar (tempat, waktu, dan suasana), contohnya dalam beberapa teks berikut.
a. Latar tempat
Tiga pohon berjajar rapih berdiri dengan kokoh. Sayap-sayap burung yang mulai mengepak, menggoyangkan daun-daun dalam dahan. Hembusan angin yang tak biasa. Mengemparkan kota Zaitun di sore ini.
b. Latar suasana
Air mata pun jatuh di pipi Pangeran Xin. Sepucuk surat dari Sang Nenek menjadi saksi kepiluannya. Tawa canda pangeran sirna.
c. Latar Waktu
Pagi hari seperti biasa para agent mempersiapkan diri. Matahari bersinar terang membawa hawa semangat. Kokok jago bersautan menyambut hari telah datang.
3. Menggunakan pilihan kata dengan makna kias dan makna khusus.
Contoh: Monster itu bekaki empat. Langkah seribunya penuh dengan keberanian. Semakin mendekat semakin melawan.
4. Kata sambung penanda urutan waktu
Kata sambung urutan waktu itu, sementara itu, bersamaan dengan itu, tiba-tiba, ketika, sebelum, dan sebagainya. Penggunaan kata sambung uruan waktu untuk menandakan datangnya tokoh lain atau perubahan latar, baik latar suasana, waktu, dan tempat.
Contoh:
1. Sebelum Alien itu datang langit mendung
2. Tiga tahun yang lalu, gunung itu memuntahkan lahar dingin
3. Akhirnya, Raja Zahab berkuasa kembali di kerajaan Saturnus.
5. Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan.
Penggunaan kata/ungkapan keterkejutan berfungsi untuk menggerakan cerita (memulai masalah).
Contoh:
1. Tiba-tiba pesawat tempur melepaskan tembakan petamanya.
2. Ditengah pesta datanglah pereman-pereman itu.
3. Tanpa ku duga, Cermin Ajaib berpindah tempat.
6. Penggunaan dialog/kalimat langsung dalam cerita.
Contoh: “Berlarilah Natakoo! Monster itu mengejarmu.” teriak ninja Kusuke dengan kecemasan. Natakoo pun berlari sekuat tenaganya.
Langkah-Langkah Menyusun Cerita Fantasi
Cerita fantasi dapat disusun dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
1. Memilih topik atau menjadi dasar penceritaan, yaitu menentukan ide awal.
2. Mengumpulkan materi sebagai bahan uraian dengan melakukan riset.
3. Menentukan pola pengembangan bahan uraian. Pengarang dapat melakukan pembuatan detail-detail ide awal cerita.
4. Menyusun kerangka paragraf berupa gagasan dan gagasan penjelas lainnya.
5. Mengembangkan kerangka paragraf menjadi kalimat yang padu sehingga tersusun sebuah cerita.
Contoh Teks Fantasi
Penghapus Ajaib
Aku adalah seorang pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sering dikenal siswa yang selalu mendapatkan nilai-nilai pas-pasan. Aku juga tak tahu mengapa selalu mendapatkan nilai pas-pasan. Nilai-nilai pas-pasan yang aku miliki membuat diriku selalu berada di peringkat bawah. Aku seperti selalu merasa kecewa karena selalu mendapatkan nilai yang tidak bisa memuaskan diriku dan orangtuaku. Padahal hampir setiap hari aku selalu belajar dan tidak lupa untuk mengerjakan PR.
Orangtuaku tidak pernah marah kepadaku ketika aku mendapatkan nilai yang jelek. Mereka selalu mendukung dan selalu berkata,”selama nilai yang kamu dapatkan berasal dari kejujuran kami tidak akan pernah marah dan kecewa”. Seperti ada suatu hal yang dapat membuat hatiku terasa sejuk, sehingga aku merasakan ketenangan yang belum pernah aku rasakan.
Keesokan harinya ketika aku berangkat sekolah, aku bertemu dengan temanku di tengah jalan dan kami pun mengobrol sambil berjalan ke sekolah. Berbeda dengan diriku, temanku ini sangat pintar serta selalu mendapatkan nilai bagus. Aku pun merasakan kebahagiaan ketika berjalan dengan temanku ini, ia selalu memberikan semangat kepada diriku supaya jangan pernah menyerah untuk mendapatkan nilai bagus.
Hujan turun dengan sangat deras, sehingga membuat diriku terpaksa menunggu hujan reda. Sangat disayangkan, hujan yang aku tunggu-tunggu supaya reda tak kunjung datang. Aku tidak ingin berlama-lama di sekolah, jadi aku memberanikan diri untuk hujan-hujanan sampai rumah.
Sesampainya di rumah, ibu langsung menyiapkan baju baru untuk diriku dan segera menyuruhku untuk mandai. Setelah selesai mandi aku mulai mengerjakan PR di kamar dan sambil bergumam, “aneh penghapus ini malah aku bawa pulang”. Tak disangka-sangak penghapus itu menjawab, “aku bisa membantumu untuk mendapatkan nilai bagus”. Aku terkejut mendengar jawaban dari penghapus itu
Jawablah soal berikut berdasarkan teks Penghapus Ajaib di atas!
Tema utama dari cerita Penghapus Ajaib adalah ….
a. Persahabatan yang penuh perjuangan
b. Kejujuran lebih penting daripada nilai tinggi
c. Kesedihan seorang anak kehilangan sahabat
d. Kisah keberanian menghadapi hujan-
Tokoh utama dalam cerita tersebut adalah ….
a. Teman yang pintar
b. Orang tua
c. Seorang pelajar SMP
d. Penghapus ajaib -
Watak tokoh utama dapat digambarkan sebagai ….
a. Pemalas dan mudah menyerah
b. Rajin belajar tetapi kurang beruntung
c. Pintar dan suka menyombongkan diri
d. Ceroboh dan tidak jujur -
Latar tempat dalam cerita tersebut adalah ….
a. Di sekolah, rumah, dan jalan menuju sekolah
b. Di pasar, rumah, dan lapangan
c. Di kelas, perpustakaan, dan toko alat tulis
d. Di sawah, rumah, dan sungai -
Alur yang digunakan dalam cerita Penghapus Ajaib adalah ….
a. Mundur (flashback)
b. Campuran
c. Maju
d. Balik -
Sudut pandang yang dipakai pengarang dalam cerita tersebut adalah ….
a. Orang pertama sebagai tokoh utama (“aku”)
b. Orang ketiga serba tahu
c. Orang ketiga terbatas
d. Orang kedua -
Konflik utama dalam cerita tersebut adalah ….
a. Kesedihan karena kehilangan sahabat
b. Tokoh utama merasa nilai akademiknya selalu pas-pasan
c. Tokoh utama marah karena dimarahi orang tuanya
d. Pertengkaran dengan teman sekelas -
Amanat yang dapat dipetik dari cerita Penghapus Ajaib adalah ….
a. Jangan pernah curang dalam meraih nilai
b. Bertemanlah dengan siapa saja tanpa memandang status
c. Hujan adalah ujian kesabaran
d. Barang yang ajaib pasti membawa keberuntungan
-
Nilai moral yang terkandung dalam cerita tersebut adalah ….
a. Kejujuran lebih berharga daripada nilai bagus
b. Nilai bagus dapat diraih dengan cara apa pun
c. Semua teman pasti pintar
d. Hidup tanpa semangat lebih tenang -
Nilai sosial yang tampak dalam cerita tersebut adalah ….
a. Kepedulian orang tua kepada anak
b. Kebiasaan membeli penghapus baru
c. Persaingan antar tetangga
d. Keinginan untuk menjadi terkenal -
Nilai pendidikan yang bisa dipetik dari cerita tersebut adalah ….
a. Belajar sungguh-sungguh akan selalu menghasilkan nilai sempurna
b. Orang tua harus marah agar anak semangat belajar
c. Dukungan dan motivasi dari orang sekitar penting bagi siswa
d. Nilai tinggi bisa diraih dengan cara instan Latar waktu dalam cerita Penghapus Ajaib menggambarkan ….
a. Kehidupan masyarakat zaman kerajaan
b. Kehidupan pelajar di masa sekarang
c. Kehidupan di masa depan penuh teknologi
d. Kehidupan tradisional masyarakat desa-
Latar sezaman dalam cerita ini termasuk ….
a. Zaman modern (masa kini, kehidupan siswa SMP)
b. Zaman klasik (masa kerajaan Melayu)
c. Zaman futuristik (masa depan)
d. Zaman kolonial -
Unsur fantasi dalam cerita tersebut tampak pada ….
a. Tokoh utama yang rajin belajar
b. Hujan turun deras ketika pulang sekolah
c. Penghapus yang dapat berbicara
d. Orang tua yang sabar dan pengertian -
Berdasarkan perpaduan realitas dan fantasi, cerita Penghapus Ajaib termasuk jenis ….
a. Fantasi total (seluruh cerita khayalan)
b. Fantasi irisan (perpaduan dunia nyata dan khayal)
c. Fantasi mimpi (tokoh masuk dunia mimpi)
d. Fantasi mitos (kisah dewa dan roh leluhur)


Tidak ada komentar