Breaking News

Keluarga yang Dirindukan Surga

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan anak
 

 Kegiatan Parenting saat ini sudah rutin dilakukan oleh setiap sekolah. Mulai dari tingkat TK sampai SMA. Kegiatan ini berupa pertemuan antara orangtua siswa dengan para guru dan pakar di bidang parenting atau pengasuhan. Memang untuk mewujudkan manusia Indonesia yang berbudi pekerti dan berakhlak mulia tidak bisa hanya satu atau dua belah pihak saja. Semua harus bersinergi untuk bisa membersamai anak bangsa agar bisa menjadi calon pemimpin bangsa di masa depan. 

     Anak adalah titipan Tuhan, namun sayangnya , tidak semua orang tua siap menjaga amanah itu dengan mencukupi semua kebutuhan anak. kita patut prihatin karena banyaknya orangtua yang lalai dalam memberikan perhatian kepada anak-anaknya baik dalam hal kebutuhan pendidikan akademik, moral, dan spritual. Dalam pikiran mereka sudah cukup memberi dalam hal materi saja, atau menitipkan mereka ke sekolah Islam dan berharap anak-anaknya akan keluar dengan adab dan akhlak yang baik. Masih banyak orang tua yang berpikiran bahwa sekolah seperti loudri, yang bisa membersihkan segala yang kotor pada diri seorang anak. Padahal tidak semudah itu  Fergusso. Anak adalah tanggung jawab orangtuanya, sekolah hanyalah salah satu tempat dan wadah untuk anak bisa mengembangkan potensi dan minat yang mereka miliki. Tetap tugas utama dalam pengasuhan adalah orangtua, karena yang akan dimintai pertanggungjawaban adalah orang tua masing-masing atas kehadiran anak-anaknya dalam hidup. 

        Selain mendidik anak  agar disiplin dan mandiri  tugas setiap orangtua adalah mempersiapkan anak-anaknya berpisah dengannya, dengan mendidiknya agar disiplin dan mandiri adalah suatu upaya yang harus dilakukan oleh orangtua. Banyak orang tua yang terlalu sibuk dengan aktivitas pagi, menjadikannya lupa bahwa pelukan pagi seorang ibu kepada anak-anaknya sangatlah penting. Karena jarak kita dengan anak-anak hanya sedepa, saat menyisir rambut, mencium tangan namun kadang lupa memberikan pelukan. Kadang terasadar itulah yang menciptakan jarak kepada anak, sehingga anak-anak ketika dewasa haus akan pelukan. Bagi orangtua mungkin itu adalah hal yang sepele namun bagi anak itu adalah suatu hal yang sangat berharga dan membuat mereka bahagia. 

    Hal lain yang sering dilupakan lagi oleh orangtua adalah dalam memuji anak. Banyak orangtua yang pelit dalam memuji kebaikan yang dilakukan oleh seorang anak. Makanya banyaklah lahir saat ini orang-orang yang miskin apresiasi. "Duh, keren anak Bunda, udah pintar merapikan kamar. Jangan seperti kemarin, ya berantakan semuanya, buat mata bunda sakit melihatnya." Nah, apakah pujian ini baik bagi anak. Ternyata banyak kesalahan yang kita lakukan kalaupun dalam memuji anak. 


    Tiga kesahalan fatal dalam memuji anak, pertama.  Pujilah karakter orangnya bukan prilakunya. Kedua, jangan berlebihan dalam memuji dan ketiga memuji dengan diikuti dengan kritikan dan mengungkit kesalahan yang telah berlalu. Seharusnya yang kita lakukan adalah pujian seperti ini. "Duh bagus sekali anak ayah bunda, sudah bisa merapikan kamarnya jadi terlihat bersih dan indah sekali. Allah suka lho pada keindahan." 

    Pujian itu adalah salah satu bentuk dialog yang saat ini sering hilang dari orangtua yang sibuk dan harus berkarier dari pagi sampai malam hari. Ini jugakah yang membuat hubungan anak dan orangtua menjadi ada jarak dan juga menjadi dingin dan garing. 

      Jadi sebagai orang tua kita tetap harus belajar sepanjang hayat. Karena tidak ada  sekolah untuk orangtua.  Setiap kita ada adalah anak, kita semua merasakan bagaimana perlakuan dari orangtua yang selalu kita ingat sepanjang masa. Baik perlakuan yang baik atau yang membuat kita tidak suka sehingga membekas di dalam diri. Nah, saat ini sebagai orangtua tentu hal jelas yang kita alami dulu jangan sampai diberikan lagi kepada anak-anak kita sekarang. Karena pengasuhan itu bersifat turun temurun. Itu tidak bisa kita pungkiri,  apa dan bagaimana perlakuan orangtua kita dahulu kepada kita, cara bicara, perilaku orangtua kita dulu secara sadar atau tidak itu pulalah yang kita terapkan dalam pengasuhan anak-anak saat ini. 

   Sementara kita lupa, bahwa anak kita saat ini bukanlah kita di masa lalu, jadi janganlah perlakuan mereka seperti anak-anak masa lalu. Ambilah perlakuan baik yang membentuk perilaku baik bagi anak, namun jangan lakukan hal jelek dan kelalaian pengasuhan di masa lalu untuk anak-anak kita. Memang berat, tetapi di sanalah letak perjuangannya. Semoga kita bisa menjadi orangtua yang dirindu oleh anak-anaknya. Sehingga terbentuklah keluarga yang dirindu oleh surga. 





 

Tidak ada komentar