Breaking News

Revitalisasi Bahasa Minang Lewat Bimtek bagi Guru Bukittinggi

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak


Bukittinggi, 29-31 Juli 2025. Sebanyak 40 guru SD dan SMP di Kota Bukittinggi mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru Utama Revitalisasi Bahasa Minangkabau yang digelar selama tiga hari penuh di Aula SDN 10 ATTS Kita. Kegiatan ini terselenggara atas kerja sama antara Balai Bahasa Sumatra Barat dan Dinas Pendidikan Kota Bukittinggi sebagai upaya pelestarian bahasa dan budaya Minang di lingkungan pendidikan.

Bimtek ini dibuka secara resmi oleh Hendri, Kabid Pendidikan Dasar mewakili Kepala Dinas Pendidikan. Dalam sambutannya, ia mengungkapkan bahwa pelestarian bahasa Minangkabau tidak bisa dilepaskan dari peran aktif para guru. “Kita sudah memasukkan PKBAM atau Pembelajaran Kebudayaan Alam Minangkabau ke dalam muatan kurikulum penguatan karakter di sekolah. Anak-anak di Bukittinggi kini diajarkan bapantun, bacarito, pantun adat, hingga randai,” jelasnya.

Sementara itu, Krisna selaku Ketua Panitia mewakili Balai Bahasa Sumbar, menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional Revitalisasi Bahasa Daerah. “Harapannya, para guru bisa menjadi penggerak agar bahasa Minang kembali membumi di tengah generasi muda,” katanya.

Bimtek ini juga menjadi ajang persiapan menjelang kegiatan Tunas Bahasa Ibu (TBI), yang akan melombakan berbagai bentuk ekspresi budaya Minang seperti menulis cerita anak, bapantun, pepatah adat, bacarito, hingga badendang. Guru-guru diharapkan menjadi pendamping sekaligus motivator bagi siswa agar berani tampil membawa identitas budayanya.

Di hari pertama, para peserta mendapatkan materi dari narasumber ternama, Yusrizal KW yang membawakan teknik menulis cerita anak,  dan bagaimana tips serta trik bisa menciptakan sebuah cerita berbahasa Minang. 

Melalui kegiatan ini, diharapkan lahir guru-guru penggerak budaya yang tidak hanya mampu melestarikan bahasa ibu, tetapi juga menyemai kecintaan akan warisan lokal di tengah arus modernisasi.

Tidak ada komentar