Breaking News

Makna Merayakan Kemenangan

Jumat,  4 Mei 2023 SMP Islam Al-Ishlah Bukittinggi mengadakan tausiah untuk siswa kelas 9. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka persiapan melaksanakan Ujian Akhir Sekolah hari Senin tgl 8 Mai 2023 besok. Tausiah hari ini disampaikan oleh Ustad Salahudin Al Ayyubi, apa saja yang disampaikan oleh beliau? Berikut ringkasannya. 

Merayakan kemenangan itu syaratnya ada dua, yaitu: 
1. Banyak rintangan yang dilalui
2. Memiliki musuh yang berat
Di bulan ramdhan kita melawan hawa nafsu. Nafsu adalah nusuh yang paling berat bagi manusia. 
Untuk nafsu, Allah bersumpah dalam alquran paling banyak
Terdapat dalam surat Assyams. Ada 7 x Allah bersumpah. Yang ke 7 kali baru bersumpah dengan nafsu. 

Syarat masuk surga hanya ada dua, yaitu;
1. Orang yang takut kepada Allah 
2. Orang yang melawan dan menahan hawa nafsu.
Masalahnya nafsu itu kuat dan banyak kehendaknya. Yang kita rayakan di idul fitri adalah ketika kita mampu melawan hawa nafsu.  Pertanyaannya,  apakah kita mampu melawan hawa nafsu di bulan ramadhan? 

Kalau hanya sekadar melawan nafsu makan dan minum saja, anak TK pun juga mampu melawan nafsu lapar dan haus selama 1 bulan penuh. Namun sudahkah kita mampu melawan nafsu mengantuk, malas beribadah dan nafsu lainnya? Kalau kita memang mampu melawan rasa malas itu semua, barulah kita berhak merayakan kemenangan.  

Musuh utama kita adalah melawan dan mengalahkan hawa nafsu. 
Musuh kedua adalah syetan.  Karena Musuh yang paling nyata bagi manusia adalah setan. Yang paling sering dirayu setan kepada anak remaja adalah meninggalkan salat. Karena salat itu adalah tiang agama, makanya setan tidak mau para remaja penerus umat menegakkan agamanya. Sekali meninggalkan salat, hukumnya 80 tahun di neraka. 
1 hari di akhirat berapa tahun di dunia? 1000 tahun.
1 tahun dunia 365 hari, di akhirat 365.000 hari di akhirat.  
Jadi sekali tidak shalat di dunia, maka hukumnya 80 kali di neraka. 

Sebuah kisah, ada seorang yang tidak salat Dalam hidupnya, maka ketika dia meninggal di dalam fiqih, dia tidak perlu di salatkan. Oleh karena itu hal yang paling utama dihisab di akhirat adalah salat kita. 



Tidak ada komentar