Breaking News

TEKS ARTIKEL ILMIAH POPULER KELAS VIII || KURIKULUM MERDEKA

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak

Pengertian, Tujuan, Struktur, Ciri-ciri, Jenis, Langkah Menyusun dan Contoh Teks Artikel Ilmiah Populer 

Pengertian 

Berdasarkan arti setiap kata, artikel berarti karya tulis dan ilmiah berarti bersifat ilmu atau mengandung ilmu pengetahuan.

Sedangkan populer berarti sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya dan mudah dipahami banyak orang.

Dengan begitu, bisa disimpulkan kalau artikel ilmiah populer adalah karya tulis yang mengandung ilmu pengetahuan dan ditulis dengan bahasa Indonesia yang ringan serta mudah dipahami banyak orang.

Semua informasi yang ada di artikel ini bersifat ilmiah dan mengandung ilmu pengetahuan yang bisa dibuktikan kebenarannya.

Oleh karena itu, artikel ilmiah populer bersifat objektif.

Umumnya, artikel ilmiah populer diterbitkan di media massa, baik cetak maupun elektronik.

Tujuan Artikel Ilmiah Populer

Penulisan artikel ilmiah bertujuan untuk menjelaskan sebuah ide atau gagasan yang disertai dengan bukti-bukti yang meyakinkan.

Hasil akhir yang diharapkan penulis artikel adalah agar pembaca memahami gagasannya.

 Ciri-ciri Artikel Ilmiah Populer

Artikel ilmiah populer memiliki beberapa ciri yang membedakannya dengan teks lain, yaitu:

1. Ada pendapat penulis

Pendapat ini merupakan sudut pandang atau penilaian penulis tentang suatu hal.

2. Ada bukti

Pernyataan diikuti bukti-bukti ilmiah yang mendukung pendapat penulis. Bukti ini harus bisa dibuktikan kebenarannya.

3. Ada alasan

Alasan berupa penjelasan tentang pernyataan dan bukti-bukti. Sebuah artikel ilmiah populer kadang disertai dengan keterangan ilmiah.

4. Bahasa mudah dipahami

Artikel ilmiah populer menggunakan bahasa Indonesia yang mudah dipahami. Populer berarti disukai karena mudah dipahami oleh banyak orang dan kalangan.

Srtuktur Teks Artikel Ilmiah Populer 

Struktur artikel ilmiah populer cenderung cukup singkat, padat, dan jelas. 

Oleh karena lebih ringkas, maka struktur tulisannya juga cuma terdiri dari 4 bagian saja, yaitu:

1. Judul

Judul artikel ilmiah populer umumnya lebih sederhana dan menarik, tapi tetap harus mencerminkan isi teks.

Judul yang sederhana dan menarik ini rasa penasaran dan ketertarikan pembaca.

2. Pendahuluan

Pendahuluan adalah bagian yang menjelaskan tentang pengenalan atau pembukaan dari artikel ilmiah populer.

Di sini, penulis menjelaskan latar belakang dan metode yang digunakan dalam membuat artikel ilmiah populer tersebut.

3. Isi

Di dalam bagian ini, berisi pandangan dan analisis penulis mengenai topik yang dibahas.

Biasanya penulis akan menambahkan beberapa argumen dari para ahli dan data yang mendukung suatu penulisan.

4. Penutup

Penutup berisi kesimpulan penulis tentang suatu topik yang sudah dianalisis.

Selain itu, penulis juga bisa menyelipkan kritik dan saran yang akan mengatasi berbagai permasalahan yang sedang dikaji atau diteliti.


Jenis-Jenis Karya Ilmiah Populer

Jika suatu karya tulis ilmiah terdiri dari skripsi, disertasi, tesis dan laporan penelitian, maka karya ilmiah populer terdiri dari beberapa jenis, yaitu esai, artikel ilmiah, dan opini.

1. Esai

Esai adalah suatu karangan prosa yang berisi mengenai suatu topik atau masalah tertentu dan ditulis dengan berdasarkan sudut pandang sang penulis. Esai juga merupakan opini, pandangan, ataupun ekspresi pribadi yang dituangkan dalam berbagai bentuk tulisan. Meski demikian, esai akan tetap ditulis dengan argumen yang jelas dan kuat.

2. Artikel Ilmiah

Artikel ilmiah juga tergolong sebagai karya ilmiah populer yang isinya berupa ilmu pengetahuan dengan memaparkan berbagai fakta tertentu. Selain itu, ditulis dengan metodologi yang benar, tetapi tetap menggunakan bahasa yang lebih ringan.

3. Opini

Opini sebagai suatu karya ilmiah populer yang berisi pendapat, ide, pikiran penulis mengenai suatu topik tertentu. Umumnya, teks ini sendiri bersifat tidak objektif, tetapi isinya tetap mengedepankan mengenai suatu argumen dengan data yang jelas. Contoh tulisan opini yang paling mudah ditemukan diantaranya adalah opini yang dipublikasikan di media massa.

Langkah Menyusun Karya Ilmiah Populer

Bagi sebagian orang mungkin belum mengetahui cara menyusun karya ilmiah populer. Langkah atau cara menyusun karya ilmiah populer sebagai berikut.

  1. Mencari topik permasalah dengan menggunakan sudut pandang keingintahuan masyarakat awam. Hal ini sendiri cukup penting karena pada dasarnya penulisan karya ilmiah populer tidak perlu memuat hasil penelitian secara lengkap dan memang tidak ditujukan pada golongan terpelajar saja tapi bagi masyarakat luas.
  2. Topik yang dipilih, sebaiknya juga sesuai dengan kemampuan atau bidang yang sesuai dengan penulis karya ilmiah populer. Kemudian, buatlah tema dari topik permasalahan yang sudah ditentukan.
  3. Setelah mendapatkan dan menentukan topik permasalahan, maka langkah selanjutnya adalah dengan memilih metode yang digunakan. Pemilihan metode ini bertujuan untuk memudahkan penulis dalam membuat karya ilmiah populer.
  4. Memilih data-data yang valid dan dapat dipertanggungjawabkan. Data-data ini bisa diambil dari berbagai macam tulisan, seperti artikel ilmiah, buku, dans sebagainya.
  5. Setelah mendapatkan data-data, kemudian mengolah data-data tersebut agar bisa menghasilkan suatu pernyataan dari penulis karya ilmiah populer. Adapun penyataan yang telah dibuat, sebaiknya jangan terlalu kaku dan jangan bertele-tele.
  6. Memilih bahasa yang mudah dipahami dan dekat dengan bahasa sehari-hari. Pada langkah ini dapat dikatakan bahwa penulis harus menyesuaikan bahasa yang digunakan oleh masyarakat setempat.
  7. Membuat kerangka karya ilmiah populer agar ketika melakukan penyusunan akan lebih mudah untuk diselesaikan.
  8. Menyusun karya ilmiah populer ilmiah dengan topik permasalahan yang sudah ditentukan dengan menggunakan metode dan data-data yang sudah dipilih serta tidak lupa dengan bahasa yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Contoh Teks Aertikel Ilmiah Populer 

Motif Penggugah Aksi Menulis

Menulis merupakan suatu perbuatan yang sangat sentral dalam dunia akademik, keproduktivitasan seseorang di dunia akademik diantaranya menulis. 

Menulis akan melahirkan fenomena-fenomena baru dari ide atau gagasan-gagasan penulis. Menulis erat sekali dengan siswa atau mahasiswa, mahasiswa dikatakan produktif jika ia sudah menemukan fenomena atau sudah melahirkan riset dan kemudian diopinikan ke dalam tulisan. 

Menulis merupakan tuntutan yang sangat urgent terhadap siswa atau mahasiswa. Suatu hal yang sangat baik jika pemahaman dan pembiasaan menulis diasupkan kepada peserta didik sejak kecil, dengan adanya pembiasaan menulis sejak dini paling tidak menambah daya inovasi menulis.

Inovasi menulis akan tumbuh pada siswa atau mahasiswa jika peran guru sebagai pendidik dioptimalkan kepada peserta didik tersebut dengan memberi pemahaman menulis itu penting.

Selain diberi pemahaman menulis itu penting, guru memberi pelatihan menulis secara continue, dan pelatihan menulis itu harus dijadikan pembiasaan kepada peserta didik.

Setiap kegiatan siswa atau mahasiswa tidak akan jauh dari keadaan atau lingkungan. Lingkungan sangat berpengaruh terhadap keterampilan menulis peserta didik. 

Jika lingkungan sangat mensupport terhadap kreativitas peserta didik di bidang menulis maka motivasi menulis akan semakin kuat dan menjadi akar kebiasaan peserta didik.

Lingkungan yang dihadapi oleh peserta didik bervariasi di antaranya; lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. 

Lingkungan ini akan memberikan kontribusi, baik kontribusi yang negatif ataupun positif. Kalau

lingkungan tersebut memberikan kontribusi yang baik terhadap siswa dalam menulis maka keterampilan menulis akan berkembang dan bisa melekat dalam jiwanya dan juga sebaliknya.

Peran guru sebagai penstransfer definisi menulis dan pembiasaan menulis sudah menjadi kewajiban. Namun selain itu guru harus memberi stimulus baru agar rangsangan mahasiswa semakin kuat semakin mengalir dalam jiwa mahasiswa. 

Stimulus baru dimaksud setelah keterampilan menulis dilakukan terus menerus dan menjadi kebiasaan, guru bisa menerbitkan hasil kreativitasnya mahasiswa. Adanya bentuk publikasi atau terbitnya karangan atau buku hasil kreativitas mahasiswa tersebut, mahasiswa merasa bangga karena hasil karyanya bisa diakui legalitasnya. 

Dengan adanya rasa bangga tersebut mahasiswa terus dan terus menulis. Namun mengapa, di zaman kemajuan ini dari sekian juta ribu peserta didik, hanya segelintir yang melakukan menulis?

Apakah ini lingkungan pendidikan yang tidak mampu mengubah akar kemalasan siswa atau mahasiswa untuk menulis? Jangan-jangan dari puluhan ribu guru hanya sebagian yang merajut ide atau gagasan ke dalam dunia menulis



Sumber: press.stkippgri-bkl.ac.id
Sunber gambar : Google 

2 komentar: