Breaking News

Yang pergi Membawa Kenangan Yang Datang Membawa Harapan

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak



"Ada benda yang tak pernah berbicara, namun menyimpan ribuan cerita. Ia menjadi saksi bisu perjalanan, tempat kebahagiaan sederhana bersemi, lalu pergi meninggalkan rindu yang tak berkesudahan."

        Dialah yang setia menemani, membersamai kami sejak pandemi menyapa dulu. Usianya baru lima tahun, namun jejak kenangan yang ditinggalkannya begitu panjang. Hingga akhirnya, di bulan lalu, ia harus kembali, meninggalkan banyak cerita yang pernah kami titipkan kepadanya. (3./8/25)

   Masih lekat di ingatan ketika pertama kali kami menjemputnya. Saat itu dunia sedang dalam keadaan sulit, pandemi merengkuh setiap sudut, jalan-jalan sepi oleh lockdown, dan semua orang dicekam rasa khawatir. Tapi justru di tengah situasi itulah, kami berangkat ke kotanya bersama si sulung yang saat itu masih duduk di bangku kelas lima. Kami menjemput sesuatu yang akan menjadi saksi perjalanan impian, tempat menanam cerita dan pulang membawa harapan.

    Bersamanya, kami pulang ke rumah dengan wajah penuh bahagia. Setiap perjalanan dengannya tak hanya sekadar jarak yang ditempuh, tapi ruang kebersamaan yang hangat. Ia menjadi tempat kami bercanda, bernyanyi sepanjang jalan, hingga diam-diam menyeka air mata kala lelah menghampiri. Dalam perjalanan panjang itu disaksikan si buah hati, kita konser dan tertawa bersama. Ditemani lagu tri suaka yang berjudul belahan jiwa dan satu album tentangnya. 

    Almarhum Papa pun sempat merasakan kebahagiaan itu. Senyum beliau merekah saat melihatnya, betapa bangga dan gembira beliau kala itu. Senyum yang kini menjadi kenangan abadi, tersimpan dalam ingatan kami. Ada satu niat yang tak kesampaian dengan beliau, namun denganmu jualah kami antarkan sang cinta pertamaku ke RS sampai akhirnya kau panggil dia keharibaan-Mu  Dan sejak saat itu, perjalanan bersama semakin panjang: dari kunjungan keluarga, liburan kecil, hingga momen sederhana seperti membeli jajanan di pinggir jalan, semuanya terekam di dalamnya.

    Kini, si sulung yang dulu ikut menjemputmu, sudah melangkah jauh, bahkan sampai ke negeri para nabi. Dialah si sulungku yang selalu setia mengajakmu keberbagai sudut negeri, "Dimana terdampar, di sanalah kita menginap." katanya jika liburan telah tiba. Ketika ia mendengar bahwa sahabat perjalanan ini telah pergi, ia sempat terkejut. Namun, dengan hati besar ia belajar ikhlas. Karena ia tahu, yang tersisa bukan lagi bendanya, melainkan kenangan manis di setiap perjalanan yang pernah kami tempuh bersama.

   Berat rasanya melepas sesuatu yang begitu banyak memberi arti. Namun kami percaya, hidup di dunia hanyalah tentang menjaga amanah, lalu merelakannya ketika Sang Pemilik memanggil kembali. Tugas kita adalah ikhlas dan ridho, sebab Allah tidak pernah mengambil sesuatu kecuali akan menggantinya dengan yang lebih baik.

   Maka, kami mengucap syukur untuk setiap detik kebersamaan itu. Kenangan bersamanya akan tetap hidup, menyalakan cahaya di hati kami, meski kini ia tak lagi ada. Karena sejatinya, bukan perginya yang abadi, melainkan cinta, doa, dan kenangan yang tertinggallah yang selalu ada di dalam memori. Karena dia adalah jejak langkah kebersamaan kami meniti berbagai rintang yang menghadang. Terimaksih telah menemani dan membersamai kami selama ini. 

     Dan hari ini, kisah masih terus ditulis. Ada langkah yang kembali beranjak ke arah tempat lalu. Kali ini dengan kesunyian yang lebih hening, namun dengan harapan yang lebih besar. Semoga setiap tapak perjalanan itu dibukakan jalan kemudahan, diselimuti kekuatan, dan berbuah pada pertemuan dengan impian baru yang lebih indah serta penuh keberkahan. 

        Karena sejatinya Perjalanan ini ibarat sungai: ada arus yang mengalir menjauh, ada pula riak yang kembali membawa kesejukan. Ada langkah yang kini menempuh jalan panjang, menyusuri jejak yang tertinggal, menjemput musim baru. Semoga setiap jejaknya bertumbuh seperti pohon yang diberkahi, mengakar dalam doa, dan berbuah manis dalam kenyataan.  Aamiin ya Rabbal ‘alamin. 🌿

    Kenangan akan selalu hidup di hati, meski dia telah pergi. Karena sejatinya, perjalanan ini bukan tentang apa yang hilang, melainkan tentang cinta dan doa yang terus bertahan."

Hidup bukan tentang apa yang mampu kita genggam, melainkan tentang seberapa ikhlas kita melepaskan, yakin bahwa Allah selalu menyiapkan ganti yang lebih baik.


Tidak ada komentar