Breaking News

Kurikulum Prototipe

Dilla, S.Pd. Pemerhati Pendidikan dan Anak

            Guru bukanlah satu-satunya sumber belajar, namun guru tetap dibutuhkan dalam sebuah pendidikan dan pembentukan karakter peserta didik. Jika guru hanya dituntut untuk pintar, google jauh labih pintar, namun untuk mendidik dan membentuk karakter siswa di dalam kelas maka guru tidak akan tergantikan. Begitu penting peran seorang guru dalam sebuah pendidikan, maka jangan abaikan profesi ini dan jangan anggap enteng fungsinya dalam kehidupan. Tidak ada satu orang pintar pun di dunia ini tanpa peran serta dari seorang guru. Baik guru formal di sekolah maupun guru dalam kehidupan.

            Zaman terus berkembang, dan setiap individu pun dituntut untuk terus berkembang dan bergerak ke arah yang lebih baik. Apalah lagi seorang guru yang menjadi garda terdepan kemajuan sebuah bangsa demi mendidik anak-anak. Semakin majunya dunia dengan semua perkembangan teknologi saat sekarang ini, maka guru pun dituntut untuk terus berkembang dan bisa mengikuti kemajuan zaman. Tidak boleh lagi ada guru yang tidak mampu menggunakan teknologi dalam pembelajaran, mau tidak mau dan suka tidak suka seorang guru zaman now, harus belajar dan terus belajar untuk mengikuti perubahan.

            Seiring berjalannya waktu, dan berkembangnya zaman,  maka di dalam dunia pendidikan juga mengalami perubahan yang signifikan. Setiap dasawarsa kurikulum di tiap negara juga mengalami perubahan, karena pendidikan harus mengikuti perkembangan teknologi dan perkembangan zaman. Oleh karena itu, saat ini pemerintah melalui kementrian pendidikan dan kebudayaan mengenalkan kurikulum baru yaitu kurikulum  prototipe yang akan dilaksanakan secara menyeluruh di tahun 2024 mendatang. Kenapa sekarang sudah mulai digaungkan, dengan tujuan untuk memperkenalkan kepada semua guru dan siswa, bahkan perubahan kurikulum itu pasti. Saat ini pemerintah melalui kementrian pendidikan melaksanakan program guru penggerak sebagai persiapan untuk penerapan kurikulum prototipe ini.

            Kurikulm prototipe akan dilaksakan secara nasional di tahun 2024, namun dari sekarang sudah dilaksanakan perekrutan guru penggerak sebagai agen perubahan untuk pilot projek bagi pelaksaan full di tahun 2024. Apa saja perbedaan kurikulum prototipe ini dengan kurikulum saat ini? Ada tujuh hal baru dalam kurikulum prototipe ini yaitu;

Pertama, pendidikan pelajar pancasila menjadi acuan dalam pengembangan standar isi, standar proses dan standar penilaian atau struktur kurikulum. Adanya capaian pembelajaran, prinsip pembelajaran, dan assessment pembelajaran; Kedua, tidak ada lagi KI dan KD tetapi ada (CP) yaitu Capaian Pembelajaran. Ketiga, pelaksanan proses pembelajaran dengan pendekatan tematik boleh dilakukan pada jenjang manapun termasuk untuk siswa SMP dan SMA, dan di SD pun boleh menerapkan model mata pelajaran; Keempat adalah, jumlah jam pembelajaran yang tidak lagi perminggu, tetapi pertahun bisa saja satu mata pelajaran tidak diajarkan di satu semester, kalau di semester baru bisa tercapai oleh siswa;

Kelima, siswa diberi keleluasaan untuk menerapkan model pembelajarn kolaboratif antarmata pelajaran, serta membuat assessment lintas mata pelajaran. Misalnya, assessment sumatif dalam bentuk proyek atau penilaian berbasis proyek; Keenam, untuk mata pelajaran TIK wajib diajarkan dengan nama baru yaitu Informatika, pelajaran ini diajarkan sejak bangku SMP dan bisa diajarkan oleh semua guru karena sudah disediakan buku yang sangat mudah digunakan; Perubahan ketujuh adalah, untuk mata pelajaran IPA dan IPS berubah menjadi IPAS yaitu Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial. Adapun tujuan dari IPAS ini adalah agar peserta didik lebih siap mengikuti pembelajaran IPA dan IPS yang terpisah di SMP. Sedangkan di SMA peminatan dan penjurusan IPA, IPS, dan Bahasa kembali dilaksanakan di kelas XI dan XII.

            Itulah beberapa perubahan dan perbedaan kurikulum prototipe yang akan dilaksanakan oleh pemerintah dengan kurikulum yang sedang berjalan saat sakarang ini. Semoga dengan perubahan yang terus dilakukan ini, maka negara dan bangsa kita bisa bersaing dan mengikuti negara maju. Menjadikan peserta didik dan anak-anak calon pemimpin bangsa ini bisa lebih mengenali diri mereka dan memiliki kemampuan untuk berkolaborasi dan lebih maju lagi.  

Terbit di Haluan 

Tidak ada komentar